awesomeyoit

Parkiran

#Parkiran Gedung B

“Loh, kok balik lagi?”

Mama bertanya kebingungan saat menemukan anak sulungnya masuk ke rumah dengan cara mendobrak pintu terburu-buru, tindakan Amel tersebut berhasil mengejutkan Mama yang baru kembali dari halaman belakang, mungkin sehabis menjemur pakaian.

“Flashdisk aku ketinggalan, Ma. Mana dua puluh menit lagi presentasi pula!” jawab Amel sembari berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya berada.

Mama dibuat mendengus karena ulahnya tersebut. “Lain kali kalau ada hal penting tuh diingetin! Kebiasaan banget pelupa.”

Samar-samar terdengar suara Amel yang berteriak dari dalam kamar.

“MAMA ENGGAK NGINGETIN!”

“KOK JADI MAMA YANG DISALAHIN?!” Wanita itu balik berteriak, tidak terima.

Tidak ada jawaban balik dari sang anak, di kamarnya Amel tampak sibuk mengubek-ubek laci meja belajar guna mencari sebuah flashdisk dengan gantungan akrilik berbentuk bunga mawar tersebut. Begitu menemukannya di antara tumpukan kertas fotokopian, senyum di wajah Amel langsung mengembang. Gadis itu menghela napas lega sebelum kemudian buru-buru keluar, waktunya semakin menipis sekarang.

“MA ... AKU BALIK KE KAMPUS YA!” serunya dengan suara nyaring, sepertinya Mama sedang berada di kamar mandi sekarang. Sebab, ia hanya bisa mendengar suara Mama yang terdengar samar.

“IYA, HATI-HATI.”

_____________

#Parkiran Gedung B

“Loh, kok balik lagi?”

Mama bertanya kebingungan saat menemukan anak sulungnya masuk ke rumah dengan cara mendobrak pintu terburu-buru, tindakan Amel tersebut berhasil mengejutkan Mama yang baru kembali dari halaman belakang, mungkin sehabis menjemur pakaian.

“Flashdisk aku ketinggalan, Ma. Mana dua puluh menit lagi presentasi pula!” jawab Amel sembari berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya berada.

Mama dibuat mendengus karena ulahnya tersebut. “Lain kali kalau ada hal penting tuh diingetin! Kebiasaan banget pelupa.”

Samar-samar terdengar suara Amel yang berteriak dari dalam kamar.

“MAMA ENGGAK NGINGETIN!”

“KOK JADI MAMA YANG DISALAHIN?!” Wanita itu balik berteriak, tidak terima.

Tidak ada jawaban balik dari sang anak, di kamarnya Amel tampak sibuk mengubek-ubek laci meja belajar guna mencari sebuah flashdisk dengan gantungan akrilik berbentuk bunga mawar tersebut. Begitu menemukannya di antara tumpukan kertas fotokopian, senyum di wajah Amel langsung mengembang. Gadis itu menghela napas lega sebelum kemudian buru-buru keluar, waktunya semakin menipis sekarang.

“MA ... AKU BALIK KE KAMPUS YA!” serunya dengan suara nyaring, sepertinya Mama sedang berada di kamar mandi sekarang. Sebab, ia hanya bisa mendengar suara Mama yang terdengar samar.

“IYA, HATI-HATI.”

_____________